SIMALUNGUN - Belakangan ini, kinerja Manajemen PTPN III Kebun Dusun Ulu menjadi sorotan publik terkait standar operasional prosedur tidak dilakukan maksimal dan apabila kondisi ini berlangsung untuk waktu yanga lama, dipastikan perusahaan Holding Perkebunan tersebut merugi.
Namun, pihak manajenen perusahaan bersatus Badan Usaha Milik Negara ini terkesan enggan menyikapi dan menanggapi sekaligus menyampaikan klarifikasi terhadap informasi yang sebelumnya beredar luas.
Salah seorang pemerhati perkebunan kelapa sawit, berprofesi sebagai jurnalis Benny T Panjaitan menanggapi, soal kondisi tanaman dan buah berondolan merupakan aset PTPN III Kebun Dusun Ulu, Kecamatan Ujung Padang, Kabupaten Simalungun, Rabu (23/08/2023) sekira pukul 10.00 WIB.
"Pemeliharaan dalam bentuk pemotongan cabang tanaman kelapa sawit mempengaruhi capaian hasil produksi tidak maksimal pada masa datang, " sebut Panjaitan melalui pesan percakapan selular nya.
Kemudian, pria yang aktif menulis di salah satu media online itu sangat menyesalkan, adanya temuan buah berondolan yang berserakan di areal afdeling, membuktikan oknum karyawan pelaksana dan Asisten Tanaman tidak disiplin.
Baca juga:
Ini Keberhasilan Polri Ungkap Kasus Narkoba
|
"Manajemen perusahaan perkebunan itu membiayai peningkatan sumber daya manusia melalui berbagai aspek. Bahkan, setiap karyawannya mengikuti pendisikan kedisiplinan bekerja sama dengan TNI / Polri, " terang Benny.
Ia menambahkan, jika pelaksanaan standar operasional prosedur sejalan dengan penerapan sistem pengawasan internal dimaksimalkan, tentunya akan menghasilkan hasil produksi maksimal.
"Apabila hal-hal seperti ini terulang berkali-kali, maka indikasinya perusahaan merugi dan bidang pengawasan internal perusahaan negara ini, apabila tidak berfungsi, sebaiknya dibubarkan, " pungkas Panjaitan.
Sementara, Asisten Kepala Tanaman Kebun Dusun Ulu, Fauzi Saragih melalui pesan percakapan selularnya dihubungi dan dimintai tanggapannya terkait kondisi tanaman kelapa sawit di areal tugasnya, malah bertanya kepada awak media ini.
"Siapa yg bilang ditelantarkan ? Siapa nara sumbernya, Pak ?, " sebut Askep Tanaman Kebun Dusun Ulu dan terkesan enggan memberikan tanggapannya tentang kondisi tanaman kelapa sawit. Selasa (15/08/2023) sekira pukul 15.39 WIB.
Kemudian, Asisten Kepala Tanaman Kebun Dusun Ulu Fauzi Saragih dihubungi melalui sambungan percakapan selular menyampaikan klarifikasi terkait pemeliharaan tanaman dan buah berondolan berserakan di lokasi TPH, disarankan tertulis melalui pesan selular agar keterangan valid tersampaikan.
Terpisah, Basuki selaku Manajer Kebun Dusun Ulu sangat disesalkan, hingga berita dilansir ke publik, belum berhasil dihubungi dan dimintai tanggaoannya terkait kondisi tanaman produktif dan penegakan disiplin terkait ceceran buah berondolan di areal afdeling.
Sebelumnya, telah dilansir ke publik terkait, tanaman tidak dilakukan pemangkasan dan sangat miris mendapati aset milik negara di lokasi Afdeling 5, 6 dan 7, PTPN III Kebun Dusun Ulu. Pihak manajemen setempat tanpa rasa malu mempertontonkan kinerja buruk dan disinyalir melakukan KKN berjamaah.
Selain itu, diketahui bahwa pemangkasan pelepah kelapa sawit (pruning) adalah pekerjaan kultur teknis yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tanaman, sebab jumlah pelepah pada tanaman sangat mempengaruhi hasil produksi Tandan Buah Segar kelapa sawit.
Lebih.lanjut, anggaran diajukan pada RKAP dan dialokasikan untuk biaya pemeliharaan. Disebut-sebut, dalam jumlah terbilang signifikan dan apabila tidak dilakukan, artinya negara yang menanggung kerugian.
Kemudian, nara sumber menambahkan, terkait temuan aset berupa hasil produksi dalam bentuk berondolan buah kelapa sawit di areal Afdeling 5, terjadi pembiaran berserakan dan atas hal ini membuktikan sikap manajemen tidak terintegritas.
Seterusnya, menurut nara sumber, prilaku oknum karyawan BUMN setingkat Karyawan Pimpinan dan setingkat Karyawan Pelaksana di Kebun Dusun Ulu membuktikan, tingkat kejujuran dan tidak bertanggung jawab.