SIMALUNGUN - Industri pengolahan Tandan Buah Segar (TBS ; red) kelapa sawit tidak dapat terpisah rantai pasokan antara perusahaan dan petaninya atau pihak rekanannya.
Informasi diperoleh, terkait antrian Truck bermuatan tandan buah segar kelapa sawit milik rekanan PTPN IV Unit PKS Dolok Sinumbah, Kecamatan Hutabayu Raja, Kabupaten Simalungun, Kamis (15/06/2023) sekira pukul 08.00 WIB.
"Jka terjadi hambatan terkait rantai pasok TBS kelapa sawit, maka imbasnya akan mempengaruhi keberlangsungan industri tersebut, " kata Benny Panjaitan melalui sambungan percakapan selularnya.
Baca juga:
Babinsa di Babahrot Masif Dampingi Pertanian
|
Terkait hal ini, pria yang aktif sebagai jurnalis di salah satu media online ini menjelaskan, terjadi antrian panjang truck bermuatan TBS kelapa sawit di lokasi parkiran Pabrik Kelapa Sawit Unit Dosin.
"Benar, terjadi antrian di lokasi PKS Unit Dosin dan akibat panas matahari serta air hujan, merubah warna dan tekstur buah tersebut, " terang Benny Panjaitan.
Baca juga:
Sukses Bertani Terintegrasi Tanpa Limbah
|
Sementara, saat ditemui di ruang kerjanya, Kepala Dinas Tehnik PTPN IV PKS Unit Dosin Derman Damanik menjelaskan, bersamaan dengan situasi itu, terjadi trouble engine di installasi pengolahan.
"Sekitar 2 hari dilakukan perbaikannya dan sampai hari ini, sejak kedatangan armada truck bermuatan itu akhirnya tertunda bongkar selama 4 hari, " sebut KDT PKS Dosin saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (15/06/2023) sekira pukul 09.00 WIB.
Terkait antrian panjang truck bermuatan TBS kelapa sawit berasal dari petani yang akan dibongkar akhirnya terkendala, mengakibatkan warna dan tekstur buah kelapa sawit itu berubah.
"Selama terparkir di lokasi itu, akibatnya, buah kelapa sawit terjemur di bawah teriknya matahari serta guyuran air hujan, " pungkas Damanik.